CIANJUR--MI: Sejumlah warga di Cianjur Selatan Jabar mengeluhkan kelangkaan minyak tanah di daerah ini, kalaupun ada harganya sangat mahal Rp11.000/liter.
"Kami tak mungkin meninggalkan minyak tanah, selain untuk memasak minyak tanah juga digunakan untuk penerangan karena daerah kami belum ada listrik," kata Adud (22) warga Desa Saganten Kecamatan Sindangbarang Cianjur Selatan.
Menurut Adud, langkanya minyak tanah di daerahnya sudah terasa sejak beberapa bulan terakhir, sehingga ia terpaksa hanya menggunakan sedikit minyak tanah untuk hanya sekedar penerang ketika malam hari saja.
"Untuk memasak kami kembali menggunakan kayu bakar dan tiap hari pergi ke hutan untuk mencari kayu bakar," ujarnya.
Di kampung Singkup Desa Cisaranten misalnya harga minyak tanah mencapai Rp11.000/liter. "Itu juga kalau barangnya ada, seringnya di warung-warung tak ada seliterpun minyak tanah," kata Dudung (31).
Dikatakannya, kelangkaan minyak tanah disebabkan karena pasokan minyak tanah dari kota sangat terbatas. Ia berharap pemerintah segera turun tangan dan kembali memasok minyak tanah dengan harga normal ke kampung-kampung terutama ke pedesaan yang belum tersentuh listrik.
"Harga minyak tanah mahal memang selain karena faktor kelangkaan, juga akibat kondisi infrastruktur jalan menuju Cianjur Selatan yang rusak parah, sehingga mengakibatkan ongkos menjadi sangat tinggi," sambung Dudung.
Kepala Desa Girijaya Kecamatan Pasirkuda Cianjur Selatan, Adang Ruswandi, membenarkan tingginya harga minyak tanah di sejumlah daerah di Cianjur Selatan.
"Memang sudah beberapa bulan terakhir masyarakat Cianjur Selatan sangat sulit untuk mendapatkan minyak tanah. Terlebih kondisi jalan di musim hujan banyak yang rusak sehingga ongkos angkutan barangpun menjadi naik karena harus pakai ojeg," katanya. (Ant/OL-01)













Posting Komentar