Ting! Dilayar komputer itu, dalam semenit angka populasi pendudukpunberubah. Bertambah tiga. Semenit berikutnya ting!, bertambah nyaris tigaratus. Namun, secara umum, besaran penduduk dunia hari ini adalah lebihdari 6,6 miliar. Inilah data "jam populasi" dari situs http://www.census.gov/ yang dibuat Biro Sensus Amerika (AS). Datanya diperbarui setiap satu menit!Data dari biro statistik kita? Ehm, barangkali komputer ini yang tua atausambungan sedang ngadat sehingga situs BPS tak bisa diakses melulu. Karena itu, jangan heran kalo ada desas-desus bahwa penduduk Indonesia sesungguhnya sudah mencapai angka 350 juta! Bukan 227-an juta, angkaresmi yang biasa diajukan. Baru-baru ini, kita ditakut-takuti bahwa akibatkegagalan KB, Penduduk Indonesia bisa menjadi 300 juta dalam 25 tahunkedepan.
Namun, gosip yang selalu lebih heboh meniupakan bahwa angka itu pun sudah terlampaui. Kalau sedang takbisa mengakses situs BPS, kita kenang penduduk dimasa lalu lewat lagu Rhoma Irama saja. "Seratus tiga puluh lima juta, penduduk Indonesia. Terdiri dari banyak suku bangsa. Itulah Indonesia. Ya ya ya ya". Angka ini, 135 juta, adalah angka pada tahun 1975. waktu itu penduduk dunia sekitar 4 miliar. Hari ini, penduduk dunia 6,6 miliar. Populasi kita, katakanlah dengan angka konservatif 227 juta.
Dengan sumbangan Soeharto melalui KB, pertumbuhan penduduk kita pun masih di atas pertumbuhan dunia.
Apalagi dalam sedasawarsa kedepan, setelah ini ada partai menganjurkan istri ganda dananaksebanyak-banyaknya hahahaha. Apa kata dunia?.
Oh, bernyanyi lagilah lagu Bang Haji Rhoma Irama. "Bhineka Tunggal Ika, Lambang Negara Kita. Walaupun bermacam-macam aliran, tapi satu tujuan. Ya ya ya...!".
Hmm, zaman Orde baru, Bang Haji pun bisa bilang begini. Sekarang? Agak sulit sih mengatakan bahwa kitasatu tujuan. Misalnya, ada saya dan orang-orang seperti saya, yang dengan sengaja tidak punya anak. Tujuannya, juga menahan laju penduduk. Selain saya tidak ingin melahirkan manusia baru yang harusmerasakan kehancuran alam. Saya tak berdaya memperbaiki lingkungan, jadi kenapa saya harus mewariskankerusakan itu kepada anak saya? Kalau saya punya anak, saya mau memberi yang terbaik. Tapi, air dan udarabaik pun tak bisa saya janjikan kepada telur-telur saya.
Memang sih, jarang ada yang mau percaya alasan ini. Apa boleh buat. Dipihak lain ada taeman yang memboroskan jatah anak yang sudah saya tabung. Dia beranak lima tanpa sengaja. (Aneh memang, tidaksengaja kok bisa sampai lima). Ada pula - nah, yang ini bukan orang jauh tapi teman deket, yang dengansengaja beristri banyak dan beranak sangat banyak. Seperti tuan F dari suatu Organisasi, yang tujuannya maumengalahkan iblis dunia, Amerika Serikat (AS). Tuan F agaknya, setiap bersetubuh membayangkan akanmenaklukan AS. Ada nalar juga kepada tuan F ini (bukan dengan bintang tiga F***, melainkan 4, sementara AS nomor 3.
Jika perang mulia untuk menghancurkan AS tidak berhasil, meskipun perajurit-perajurit telah diproduksi, setidaknya kita telah mengungguli dalam hal jumlah penduduk. Sayangnya, kita hanya ungguldalampertumbuhan penduduk. Yang lain? Seperti kemakmuran, pendidikan, kesehatan tumbuh dibawahrata-ratadunia. Kecuali, ah ya !, Pertumbuhan kehancuran Hutan! Tapi seperti ungkapan yang kita tahu, lebihbaikmenyalakan lilin dari pada mengutuk kegelapan. Anda bisa tidak beranak seperti saya, bisa membatasianakseperti pak SBY, dan sambil beranak. dan sambil beranak atau pun tidak beranak, anda bisa mengadopsi.
Mengasuh anak yang sudah terlanjur lahir, maupun mengadopsi pohon. Mengadopsi pohon? Di Singapuraada rasio. Satu bayi yang lahir harus dibarengi dengan menanam tiga pohon. Tujuannya, agar sibayi mendapatoksigen. Tak pernah terpikirkan oleh anda dan tuan F? Kacian. Kasihan bayi yang dilahirkan oleh orang tuatak peduli bahwa anak mereka butuh air dan oksigen. Telah mulai banyak program adopsi pohon. Jikaanda mau melakukannya untuk kepentingan diri anda dan keluarga, pilihlah program penanaman yang terkaitdengan kota anda. Untuk Jakarta dan Bogor misalnya, ada program penanaman kembali pohon di wilayahTaman Nasional Gede Pangrango yang dirangsek petani (karena tanah petani dibawahnya telah dirangsek villa orang kaya dari Jakarta).
Salah satu program adopsi bisa dilihat di http://www.greenradio.fm/ . Inilah gunung yang airnya mengalir ke Jakarta. Berdasarkan hitungan Conservation Indonesia, Cukup dengan Rp 108.000 perpohon untuk tiga tahun. SayangAnak! Sayang Anak! Jika anda sayang anak, ingatlah, anak anda butuh air dan oksigen. Dan pohonlah yang bisamenyediakan itu.
Posting Komentar